1. PT Bank OCBC
NISP Tbk.
Bank OCBC NISP (dahulu bernama Bank NISP) didirikan
pada tanggal 4 April 1941 di Bandung dengan nama NV Nederlandsch Indische Spaar
En Deposito Bank. Resmi menjadi bank komersial sejak tahun 1967, menjadi bank
devisa tahun 1990 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1994.
Sejak 1999 hingga 2010 mendapat suntikan dana berupa
pinjaman jangka panjang dari IFC dan FMO. Pada 2004, OCBC Bank-Singapura
membeli 85,1% Bank NISP dan pada 2006 memindahkan kantor pusatnya dari Bandung
ke Jakarta. Pada tahun 2011, Bank OCBC NISP genap berusia 70 tahun sekaligus
memasuki tonggak sejarah penting, dimana Bank OCBC Indonesia resmi bergabung
(merger) dengan Bank OCBC NISP.
2. PT Bank QNB
Kesawan Tbk.
Didirikan di Medan dengan nama NV Chunghwa Shangyeh
Maatschappij (The Chinese Trading Company Limited) bergerak dalam bisnis simpan
pinjam dan perdagangan umum. Pada tahun 1958, Bank resmi beroperasi sebagai
Bank Umum. Sejak saat itu, Bank terus bertransformasi menjadi Perseroan
Terbatas dengan nama PT Bank Chunghwa Shangyeh pada tahun 1962 dan kemudian
berganti nama menjadi PT Bank Kesawan pada tahun 1965. Pada 1990, terjadi
relokasi kantor pusat dari Medan ke Jakarta.
Lima tahun kemudian mendapat ijin menjadi Bank Umum
Devisa dan Bank Persepsi yaitu bank yang dapat menerima pembayaran pajak. Go
public pada tahun 2002 dan 2014 Qatar National Bank (QNB) membeli 69,59%
sahamnya yang kemudian merubah namanya menjadi PT Bank QNB Kesawan Tbk. Pada
tahun yang sama, kembali melakukan rebranding dengan mengubah namanya menjadi
Bank QNB Indonesia Tbk.
3. PT Bank
Himpunan Saudara 1906 Tbk.
Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk adalah salah satu Bank
Umum di Indonesia. Berdiri pada 1906 atas prakarsa 10 saudagar Pasar Baru. Pada
1913 perusahaan ini disahkan sebagai Badan Hukum berstatus “Vereeniging”. Pada 1975
menjadi Badan Hukum dengan nama “PT. Bank Tabungan Himpunan Saudara 1906”.
Mulai 1993 Bank ini mulai beroperasi sebagai bank
umum. Bank Saudara memiliki misi 5 pilar yaitu menjaga kepercayaan masyarakat,
memberikan pelayanan secara personal, peningkatan kualitas manajemen dan
operasional perbankan, melestarikan usaha perbankan dengan nilai-nilai tata
kelola perusahaan (good corporate governance) yang baik dan pelopor jasa
keuangan yang berkembang inovatif. Sejak 2012, Bank Saudara dimiliki Arifin Panigoro
(Medco Grup).
Pada akhir 2014 terjadi merger dengan PT Bank Woori
Indonesia dan sejak Tahun 2015, namanya berubah menjadi Bank Woori Saudara.
4. PT Bank Tabungan Negara Tbk.
Postspaar Bank didirikan oleh pemerintah Hindia
Belanda saat rakyat Indonesia sedang getol-getolnya merebut kemerdekaan. Tujuan
pendirian bank ini agar masyarakat gemar menabung dan berkedudukan di Batavia.
Postspaar Bank yang menjadi cikal bakal Bank BTN ini,
pada masanya, berhasil meraih masyarakat sebagai nasabah yang gemar menabung.
Dalam kurun waktu 30 tahun, dana yang berhasil dihimpun sudah mencapai Rp 5,4
juta. Jumlah yang sangat besar untuk masa itu. Kini, Bank BTN yang memiliki
laba bersih Rp 1,042 triliun.
Memiliki asset Rp.189,513 dengan total dana pihak
ketiga sebesar Rp 114, 749 triliun. Bank yang berkonsentrasi di kredit
perumahan ini memiliki 33.982 orang
5. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.
Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan pada tanggal 16
Desember 1895 di Purwokerto dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank
der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi
Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang
berkebangsaan Indonesia (pribumi).
Bank yang didirikan oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja
ini diakui sebagai Bank Pemerintah pertama pada tahun 1946. Pada 1 Agustus
1992, BRI resmi perseroan terbatas dan pada tahun 2003, BRI menjadi perusahaan
go public. Pada kuartal pertama tahun 2016, BRI memiliki asset senilai Rp
907,84 triliun dengan total utang sebesar Rp774,18 triliun dan berhasil
membukukan laba sebesar Rp 11,95 triliun.
Sumber :